Kamis, 12 Desember 2013

pieces.


time flies. it's been 3 years since she passed away. it isn't easy to accept the truth that she's gone. sekuat apapun orang-orang menguatkan bahwa sebenarnya mama tidak pernah benar-benar pergi meninggalkan, kenyataanya ketika saya merindukannya, saya tidak bisa memeluknya. jangankan memeluk, untuk sekedar melihat mama tidur ngorok, atau ngobrol sama mama pas malam-malam aja nggak bisa. apakah itu yang disebut beliau tidak pernah pergi ?
She always show how much she's love me with her own way. mama tidak pernah mengucapkan kata sayang kepada saya semasa hidupnya. mama menunjukkan dengan cara ngomel-ngomel sama saya, atau tidak diam. semasa hidupnya, beliau adalah orang yang keras kepada saya, terutama dalam hal akademik. tetapi begitu saya menginjak remaja, beliau berubah menjadi sosok sahabat, yang meskipun sifat kerasnya tetap tidak berubah. Mama yang menjadi tempat curahan ketika saya dekat dengan seorang cowok, hingga waktu putus tiba-tiba saya dipeluk dan disuruh menangis dipelukannya. konyol, jika diingat. Bahkan ketika mama mulai sakit dan lemah, mama masih memikirkan saya. Saya masih ingat ketika beliau terbaring di rumah sakit masih sempat-sempatnya berkata. "Jangan sedih terus..pasti kamu dapat yang lebih baik lagi nanti..Percaya aja Allah nggak pernah tidur." 
Saya kangen. bangeeet. Saya kehilangan partner curhat tengah malam dan partner ngobrol santai menjelang senja. kangen gigi merongosnya mama waktu nakut-nakutin saya kalau saya masih asyik ber-sms ria. kangen dengar mama teriak heboh nyegat bakul mie malam-malam lewat. kangen gangguin mama waktu lagi masak. Sesederhana itu. Yang saya kira semuanya akan tetap baik-baik saja ketika mama pergi, nyatanya hingga detik ini saya masih merasa limbung.

"Kak, meskipun mama paling keras sama kamu, suka ngomel sama kamu, tapi mama paling sayang sama kamu. Mama paling nggak bisa lihat kamu nangis, mama juga nggak bisa lihat kamu marah terus susah diomongin sama mama. Jagain adik ya kak jangan ditengkarin..."

Kata-kata mama 1 bulan sebelum beliau pergi selalu terngiang di benak hingga saat ini. Yang saya sesali, saya belum membalas kata-kata mama saat itu, hingga akhirnya beliau menutup mata untuk selama-lamanya.

I love you too and always, mom. i miss you. really miss you.

Tidak ada komentar: