katanya, perpisahan hanyalah perpisahan secara fisik,namun hati masih saling bertaut, masih dapat mendoakan walaupun dari jarak jauh.
katanya, efek sakit perpisahan hanya sementara.
selepas itu, kita akan merasa bahagia dan menyadari apa maksud dari perpisahan yang telah digariskan sang pencipta.
masih katanya.
tapi apa salahnya, kita mempercayai "katanya"
walau terkadang belum 100 persen benar, walau terkadang "katanya" hanya memberi efek sementara untuk hati yang terluka.
iya, katanya.
seperti sebelumnya, mengapa harus ada perpisahan ?
katanya, untuk proses pendewasaan
katanya, mungkin tidak untuk ditemukan sekarang.
katanya, mungkin orang tersebut akan mempertemukan kita dengan orang yang lebih baik lagi.
seperti kata frau , pada hari pertama aku mengikuti kelas Jerman.
"auf wiedersehen"
"apa artinya itu, frau ?"tanyaku.
"sampai berjumpa lagi."
see ? bukankah perpisahan bersifat temporer ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar