Jikalau ada pilihan, mungkin aku memilih untuk tidak mengenalmu. tidak perlu menjadi pendengar setiamu, atau menjadi yang pernah kamu percaya ,dulu. jikalau bisa diputar, mungkin seharusnya aku dulu mengabaikan pesan singkat di messengerku, 3 tahun lalu. tidak perlu membalasnya. tidak perlu memedulikannya toh aku tidak mengenalmu. aku hanya mengenal sahabatmu saja.
Tapi jika aku tidak mengenalmu, mungkin aku nggak akan pernah tahu sampai mana batas kesabaranku. nggak pernah tahu bagaimana rasanya benar-benar menyayangi tanpa harus memiliki, nggak pernah tahu bagaimana rasa sakit ketika ditinggal begitu saja, nggak akan dapat banyak inspirasi untuk menulis. terima kasih, kamu telah mendewasakanku :).
nggak perlu panjang-panjang, toh kamu sendiri juga tahu kalau disini, semuanya tentang kamu. tentang segala senang dan sedih ketika aku mengenal kamu. mungkin kamu sudah bosan, dan akupun mulai kehabisan bahan tulisan untuk menuliskan tentang kamu.
sekali lagi, selamat 2 tahun kebersamaan, 9 Agustus 2014. Walau aku tahu kamu nggak pernah menganggap hari ini spesial dalam kehidupanmu, aku tahu. Harapanku nggak pernah muluk-muluk ; semoga kamu berbahagia dengan pilihanmu saat ini, walau dalam hati aku merindukan kebersamaan kita yang dulu ; kebersamaan kita berbincang hingga tengah malam, bahkan menjelang subuh. entah pembicaraan penting sampai nggak penting. aku rindu ketika kamu mencariku terlebih dulu, bukan aku yang mencarimu seperti akhir-akhir ini. aku rindu kita skypean terus aku nggodain kamu sampe bikin kamu ngambek dan pura-pura tidur. aku rindu kita bisa telponan lamaa sampe 2 jam, dengan bonus dengerin kamu nyanyi, entah lagu JKT 48 sampe Maliq. sesederhana itu, kita.
tapi, semua hal itu mungkin nggak pernah berarti apa-apa buat kamu. nggak ada apa-apanya buat kamu, toh aku juga bakalan terkalahkan dengan momen-momen mu yang lebih indah dan spektakuler bersamanya. Aku juga nggak berharap lebih. dengan begitu saja aku sudah cukup bahagia :).
karena pesan singkatku di line kemarin tidak kamu indahkan, tidak kamu pedulikan, maka aku akan berbicara disini, sewaktu-waktu kamu mungkin membacanya ;
"fab, ini waktuku untuk pergi. waktuku untuk mencari kebahagiaanku sendiri tanpa harus bergantung dengan kamu, bukankah kita pencipta kebahagiaan ittu sendiri ? aku pikir, 2 tahun seharusnya sudah cukup untukmu untuk berpikir dan memilih jalan mana yang terbaik buat kita. tapi nyatanya, kamu tak pernah melakukannya. kamu lebih memilihnya. aku nggak apa-apa. mungkin lebih baik kita kembali seperti dulu lagi ; tidak perlu saling mengenal dan dekat. hanya mengetahui dari jauh. tidak perlu berkomunikasi rutin lagi. bagiku, 2 tahun ini adalah 2 tahun terbaik, walau lebih banyak berhias air mata. terima kasih untuk semuanya :)"
dan ini adalah tulisan terakhirku tentang kamu, fab.
semoga jika ada waktu kamu membacanya.
auf wiedersehn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar